by telemarketing | Nov 20, 2023 | Uncategorized
Halo, Honda Lovers! Udah tau belum nih, Honda meluncurkan mobil model hybrid, lho. Mobil hybrid Honda antara lain All New Honda CR-V RS e:HEV, Honda Accord e:HEV, dan Honda CR-Z. Saat ini, kendaraan hybrid makin populer di kalangan banyak pengemudi. Yuk, simak beberapa alasan mengapa mobil hybrid bisa menjadi populer!
- Efisiensi Bahan Bakar
Yup, keunggulan utama mobil hybrid ialah adanya efisiensi bahan bakar. Ini disebabkan mobil hybrid menggunakan teknologi dual atau multiple power sources, seperti mesin bensin dan motor listrik. Dengan adanya motor listrik, efisiensi bahan bakar akan naik khususnya dalam kondisi lalu lintas berkecepatan rendah.
- Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Dengan teknologi khusus mobil hybrid, ketergantungan mobil terhadap mesin bensin secara otomatis akan berkurang. Berkurangnya ketergantungan ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Wah, lebih ramah lingkungan, ya!
- Hemat Biaya Operasional
Kalau ini gak salah lagi, sih. Walaupun mobil hybrid kemungkinan punya harga jual yang lebih tinggi daripada mobil non-hybrid, pengemudi sering mengalami biaya operasional yang lebih hemat dalam jangka panjang. Ini disebabkan, karena efisiensi bahan bakar yang lebih optimal dan biaya pemeliharaan yang lebih rendah. Udah ramah lingkungan, hematnya dobel-dobel lagi!
- Kinerja yang Optimal
Walaupun menggunakan teknologi dual atau multiple power sources, kinerja mobil hybrid dinilai yang sama atau bahkan melebihi kendaraan konvensional khususnya dalam hal akselerasi dan daya angkut. Hal ini membuktikan bahwa mobil hybrid juga menawarkan pengalaman berkendara yang memuaskan.
Nah, sekarang Honda Lovers udah pada tahu dong, faktor-faktor yang telah membuat mobil hybrid menjadi pilihan yang semakin diminati oleh banyak orang. Tertarik memiliki mobil hybrid? Yuk hubungi telemarketing kami sekarang!
by telemarketing | Nov 13, 2023 | Uncategorized
Mobil yang diparkir di tengah cuaca panas akan mempengaruhi suhu di dalam mobil. Bahkan, pada musim panas bagian interior mobil dapat lebih panas dari suhu luar. Padahal, cuaca panas dapat mempengaruhi perilaku dalam berkendara, sebab pastinya dibutuhkan situasi yang nyaman jika kita ingin berkendara dengan baik. Lantas bagaimana jika mobil terpaksa parkir di tempat yang panas?
Ada beberapa cara buat Honda Lovers untuk menetralkan suhu mobil jika kita terpaksa parkir di tempat yang panas. Yuk, simak tipsnya dibawah ini!
1. Menyalakan Mesin Terlebih Dahulu
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyalakan mesin mobil. Tapi, perlu dipastikan AC dalam posisi tidak aktif ya, Honda Lovers. Ini berfungsi untuk memberikan waktu bagi mesin mobil agar bisa bekerja secara bertahap dari keadaan berhenti dalam waktu yang lama.
2. Membuka Kaca Jendela Mobil
Setelah menyalakan mesin mobil, kamu bisa membuka jendela mobil untuk membiarkan udara segar masuk. Ini dapat membantu sirkulasi udara dan memberikan pendinginan alami. Sirkulasi udara akan membantu menetralkan suhu panas yang terperangkap di dalam mobil secara perlahan, sehingga suhu udara di dalam mobil menjadi lebih rendah dan aman dihirup pengendara.
3. Menyalakan Mesin Mobil dan AC
Jika mobil kamu dilengkapi dengan sistem pendingin udara (AC), kamu bisa mulai menyalakan AC pada pengaturan pendingin terendah dan tingkat hembusan besar, ya. Atau kamu bisa juga menggunakan fitur AC Auto hingga suhu kabin kembali normal.
4. Menggunakan Sarung Mobil dan Cover Kaca
Guna menunda terjadinya peningkatan suhu mobil secara drastis saat cuaca panas, alangkah baiknya jika Honda Lovers mulai memanfaatkan sarung mobil, ya. Tentunya sarung mobil ini memiliki banyak manfaat, salah satunya menjadi penghambat agar sinar matahari tidak langsung ke mobil dan melindungi keawetan warna bodi eksterior mobil. Selain itu, cover bagian kaca dan pemilihan kaca film yang berkualitas juga dapat membantu agar suhu kabin tetap terpelihara.
Nah, sekarang sudah tahu kan cara menetralkan suhu kabin mobil jika kepanasan? Yuk, share tulisan ini ke teman kamu yang lain agar turut merasakan manfaatnya!
by telemarketing | Nov 3, 2023 | Uncategorized
Bagi Honda Lovers yang ingin memanaskan mobil, pastikan bahwa Honda Lovers udah memanaskan mobil secara tepat dan benar, ya. Hal tersebut dilakukan agar komponen mobil serta mesin mobil tetap bekerja dengan baik dan prima. Berikut ini beberapa tips yang perlu Honda Lovers ketahui ketika memanaskan mobil!
1. Atur Durasi dalam Memanaskan Mobil
Hal yang perlu kamu ketahui dalam memanaskan mobil yaitu mengatur durasi dalam memanaskan mobil. Tidak perlu membiarkan mobil dalam keadaan idle (diam) terlalu lama. Biasanya, beberapa menit sudah cukup untuk memanaskan mesin. Pada mesin modern, memanaskan dalam waktu terlalu lama tidak selalu diperlukan. Untuk mobil dengan mesin injeksi, kamu hanya perlu memanaskannya selama kurang dari 5 menit. Namun jika mobil kamu belum menggunakan mesin injeksi, kamu dapat melakukan pemanasan mesin selama 5-10 menit agar putaran mesin dan komponen dapat bekerja dengan sempurna.
2. Panaskan mobil di Ruangan Terbuka
Pastikan mobil kamu berada di tempat yang aman dan terbebas dari hambatan atau halangan lain. Jangan memanaskan mobil di dalam garasi tertutup atau di ruang tertutup tanpa ventilasi yang memadai karena dapat berbahaya karena emisi gas buang.
3. Perhatikan Rem Tangan dan Posisi Transmisi
Hal lain yang juga perlu kamu perhatikan ketika memanaskan mobil yaitu memperhatikan bagian rem tangan dan juga posisi transmisi. Pastikan mobil dalam posisi parkir dan kopling dilepas (untuk mobil manual) atau dalam posisi netral (untuk mobil otomatis). Ini akan memastikan mobil tidak akan bergerak saat mesin dijalankan. Selain itu, pastikan rem tangan mobil dalam keadaan aktif dan juga transmisi mobil dalam keadaan netral. Terlebih lagi jika mobil kamu berada di posisi jalanan yang miring atau tidak rata.
4. Matikan AC
Ketika kamu memanaskan mobil, ada baiknya kamu mematikan AC mobil terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi beban mesin ketika dipanaskan.
Nah, kini kamu sudah tahu dong kiat dasar mengenai cara memanaskan mobil yang benar dan tepat. Penting untuk diingat bahwa praktik memanaskan mobil dapat bervariasi tergantung pada model, tahun, dan kondisi cuaca. Pastikan kamu rutin untuk memanaskan mobil agar komponen dan mesin mobil tetap bekerja ya, Honda Lovers!
by telemarketing | Oct 30, 2023 | Uncategorized
Jagoan SUV mungil Honda WR-V hadir dengan berbagai teknologi keselamatan yang lengkap mulai dari teknologi keselamatan aktif dan juga canggih seperti Honda Sensing. Teknologi ini merupakan rangkaian teknologi keselamatan yang memberikan perlindungan komprehensif bagi pengemudi dan penumpang dengan cara memberikan peringatan hingga secara otomatis mengambil tindakan untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan. Kira-kira, gimana sih, cara kerja fitur Honda Sensing pada Honda WRV?
1. Collision Mitigation Braking System (CMBS)
Merupakan sistem kamera dan perangkat lunak yang memungkinkan penggunaan CMBS dalam lebih banyak situasi seperti mendeteksi pejalan kaki, sepeda dan sepeda motor. Jika sistem mendeteksi kendaraan, pejalan kaki, atau sepeda dan menentukan adanya potensi tabrakan, sistem akan memberi sinyal dengan peringatan tampilan di sistem multi-informasi. Sistem ini bekerja ketika mobil bergerak dengan kecepatan 5 km/jam atau lebih, dengan kendaraan, pejalan kaki, atau sepeda yang bergerak.
2. Adaptive Cruise Control (ACC) with Low-Speed Follow
Sistem ini berfungsi membantu pengendara untuk mengatur kecepatan yang diinginkan dan membuat kendaraan mengikuti mobil yang ada di depannya, sehingga memungkinkan penggunaan cruise control pada kondisi jalanan yang cukup lenggang.
Sistem ACC mendeteksi jarak kendaraan terhadap mobil di depannya, dan mengatur kecepatan kendaraan untuk menjaga jarak ideal. Jarak pendek, menengah, jauh atau ekstra jauh dapat diaplikasikan pada sistem ACC. Saat dibutuhkan, kendaraan dapat melakukan pengereman otomatis menggunakan modulator Vehicle Stability Assist (VSA).
Dengan didukung sistem Low-Speed Follow (LSF), kemampuan untuk mengikuti kendaraan di depan secara otomatis dapat ditingkatkan terutama di tengah jalanan macet dimana kecepatan menurun hingga 0 km/jam.
3. Lane Keeping Assist System (LKAS)
Bertujuan untuk mengurangi beban pengemudi, system ini bekerja dengan mendukung pengoperasian kemudi agar tetap mengemudi di tengah lajur saat berkendara di jalan raya. Jika sistem mendeteksi bahwa kendaraan tampaknya meninggalkan jalur, sistem akan memberi peringatan dengan getaran roda kemudi dan peringatan tampilan audio dan multi-informasi. LKAS aktif saat kendaraan bergerak dengan kecepatan 72 km/jam atau lebih.
4. Road Departure Mitigation System (RDM)
Berbeda dengan LKAS yang menjaga pengemudi agar tetap di tengah jalur, sistem ini mendukung pengoperasian kemudi saat kendaraan akan menyimpang dari jalur. Ketika kendaraan kemungkinan akan menyimpang dari jalur tanpa adanya belokan, getaran kemudi dan peringatan visual akan menyala. Selain itu, sistem ini mendukung pengoperasian kemudi untuk menjaga kendaraan tetap berada di jalur sebelum tergelincir. RDM bergerak pada 72 km/jam atau lebih ketika kendaraan berangkat dari jalan atau sistem memprediksi bahwa kendaraan akan keluar dari jalur.
5. Auto High-Beam (AHB)
AHB sendiri membantu memastikan visibilitas pengemudi yang baik dengan beralih antara low beam dan high beam secara otomatis saat pengemudi mengemudikan mobil di malam hari. Selain itu, sistem ini membantu memberikan visibilitas yang jelas dan mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk mengganti lampu depan secara manual.
6. Lead Car Departure Notification System (LCDN)
Sistem ini berfungsi untuk memberi tahu pengemudi jika mobil di depan mulai berhenti perlahan. Kemudian pada saat berhenti, sistem ini akan memperingatkan pengemudi tentang pergerakan mobil di depan. Jika sistem mendeteksi bahwa mobil di depan yang berhenti telah mulai bergerak, sistem akan memperingatkan pengemudi dengan peringatan tampilan di TFT meter.
7. Honda LaneWatch Camera
Merupakan sistem yang terletak pada kaca spion sisi penumpang dimana dapat diaktifkan secara manual atau otomatis saat pengemudi memberi isyarat berbelok. Sistem ini bertujuan untuk mengatasi blind-spot pada saat mobil ingin belok kiri dengan cara menampilkan video sisi kiri pada head unit secara real time.
Wah, tenyata banyak banget sistem dalam Honda Sensing yang membantu keamanan pengemudi, ya. Dengan begini, tentunya kamu gak perlu ragu lagi dong sama keamanan mengemudi mobil-mobil Honda, termasuk Honda WR-V.
Mau pesan Honda WR-V sekarang? Yuk, hubungi telemarketing kami sekarang!
by telemarketing | Sep 5, 2023 | Uncategorized
Surakarta– Hond Solo Baru. Melanjutkan kebijakan Electronic – Traffic Law Enforcement (e-TLE), Polda Metro Jaya kini memperkenalkan fitur kamera yang dapat mendeteksi pengemudi saat menggunakan ponsel dan tidak mengunakan sabuk pengaman.
Dengan adanya peraturan baru ini maka fitur kaca film mobil jadi makin berperan saat berkendara. Sebab kadar kegelapan kaca mobil juga telah diatur dengan ukuran dan tingkat kegelapan tertentu.
Baca juga:
Mengutip Hukumonline.com, tulisan Sovia Hasanah, S.H, di rubrik Hukum Pidana dengan judul “Aturan Tingkat Kegelapan Kaca Kendaraan Bermotor” maka benar adanya tingkat kegelapan kaca film diatur oleh undang-undang.
“Salah satu syarat kaca kendaraan bermotor yaitu memiliki ukuran dan tingkat kegelapan tertentu. Penembusan cahaya pada kaca berwarna atau kaca berlapis bahan berwarna (film coating) sebuah kendaraan tidak boleh kurang dari 70 persen. Kaca depan dan atau kaca belakang boleh digunakan kaca berwarna atau kaca yang berlapis bahan pewarna (film coating) dengan prosentase penembusan cahaya tidak kurang dari 40 persen sepanjang sisi atas (bagian kaca) yang lebarnya tidak lebih dari sepertiga tinggi kaca yang bersangkutan,” tulis Sovia.
Landasan hukum mengenai kadar kegelapan kaca film mobil bersumber dari persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor, menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).
Baca juga: Harga dan Promo Terbaru Honda Solo, Dapatkan Dikesempatan Terbaik Ini.
Kemudian mengenai persyaratan kaca kendaraan bermotor, dituangkan dalam PP Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan yang disebutkan bahwa kaca terdiri atas kaca depan, kaca belakang, dan jendela Kendaraan Bermotor dan Kereta Gandengan.
Hanya saja, UU LLAJ maupun PP 55/2012 tidak mengatur secara eksplisit mengenai tingkat kegelapan kaca yang dibolehkan. Karena itu landasan hukumnya kemudian mengacu pada Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 439/U/Phb-76 tentang Penggunaan Kaca Pada Kendaraan Bermotor.
Adapun SK Menhub tersebut memiliki enam poin yang mengatur soal kegelapan kaca fim.
Berikut bunyinya:
- Kendaraan-kendaraan bermotor yang diperlengkapi dengan kaca depan, kaca belakang, dan atau kaca samping, kaca-kaca tersebut harus dibuat dari bahan yang tidak mudah pecah, tembus pandangan dari dua arah (sangat bening) dan tidak boleh mengubah serta mengganggu bentuk-bentuk orang atau benda-benda yang terlihat melalui kaca tersebut.
- Tanpa mengurangi maksud ketentuan poin 1, boleh dipergunakan kaca berwarna atau kaca yang berlapis bahan berwarna (fim coating), asal dapat tembus cahaya dengan prosentase penembusan cahaya tidak kurang dari 70%;
- Tanpa mengurangi maksud ketentuan poin 1 dan 2, kaca depan dan atau kaca belakang boleh dipergunakan kaca berwarna atau kaca yang berlapis bahan pewarna (film coating) dengan prosentase penembusan cahaya tidak kurang dari 40% sepanjang sisi atas (bagian kaca) yang lebarnya tidak lebih dari sepertiga tinggi kaca yang bersangkutan;
- Penggunaan bahan-bahan untuk lapisan berwarna pada kaca-kaca sebagaimana dimaksud dalam poin 2 dan 3 tidak menimbulkan pemantulan-pemantulan cahaya-cahaya baru, selain pantulan-pantulan cahaya yang biasa terdapat pada kaca-kaca bening;
- Dilarang menempelkan atau menempatkan sesuatu pada kaca-kaca kendaraan bermotor, kecuali jika hal itu dimaksud untuk kepentingan pemerintah, yang penempatannya tidak boleh mengganggu kebebasan pandangan pengemudi;
- Yang dimaksud dengan prosentase penembusan cahaya adalah: angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah cahaya setelah menembus kaca tembus pandangan dan jumlah cahaya sebelum menembus kaca yang bersangkutan.